Sonil,-Insan Pembelajar

Tangerang, 22, Juli 2020

Pkbmhimata.id.-Insan  Pembelajar

*Sahabat berkata; Telah turun ayat tentang emas dan perak seperti yang telah turun. Andai kami mengetahui harta terbaik pasti akan kami ambil. Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur, istri yang beriman yang membantunya atas keimanannya”. (H.R At Tirmidzi).*

Sesuai dengan  hadis tersebut di atas dapat dimaknai sederhananya bahwa realitas harta terbaik  adalah anugerah terbesar daripada dunia dan isinya, lebih baik dari emas dan perak adalah lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah, menyadari hal itu lebih baik karena hati akan menjadi tenang. Bahwa sandaran ketenangan kita kepada harta atau kepada jabatan sebagai realitas hidup itu tidak kekal dan abadi, sebab semua itu akan hilang harta kita akan musnah, maka bila  sandaran kebahagiaan kita hanya ditujukan kepada Allah saja, bahwasanya hati lisan yang berdzikir itulah yang bernilai lebih baik daripada harta benda, maka ketenangan akan tumbuh tentunya menjadi harta non benda yang lebih baik daripada emas dan perak. begitu kira kira menurut pandangan saya.

Akhir akhir ini, Pilu Rasanya melihat berhentinya banyak aktivitas sosial manusia secara luas dimana mana dirundung kebingungan dan kengerian. ada ketidak pastian yang tercipta oleh keadaan yang pada mulanya biasa biasa saja, kondisi yang terasa tiba tiba menghantam dan mengoyak rasa aman dan kenyamanan. situasi tercipta karena dihantui oleh menyebarnya satu perasaan yang bercampur dengan kekalutan informasi yang saling bersahutan tanpa ada kendali kemana arah pikiran dan kegaduhan berasal, sumber kengerian tersebut tidak berwujud nampak secara gamblang nyata terlihat. keadaan ini sangat kontras dengan sebelumnya, sikap optimis, percaya diri, sesulit apapun. ekonomi dimiliki orang orang tetap bersemangat untuk menjalani kehidupan apa adanya dengan ragam realitas persoalan di dalamnya, tidak terasa ternyata kondisi sebelumnya adalah nikmat yang luput juga alpa kita sadari dan syukuri.

Segala sesuatu akan terasa manfaatnya ketika manfaat tersebut pergi atau menghilang,  manfaat kebersamaan persaudaraan ikatan silaturahim persatuan antar kelompok pengertian antar golongan kunjung mengunjungi saling peduli tolong-menolong berpikir positif sikap kegotong-royongan yang menjadi kebanggaan ciri-khas Bangsa Indonesia yang kaya akan budaya dan kesantunannya serta menjadi kekaguman Bangsa dan negara negara lain di dunia, kekayaan budaya kita semua ini tiba tiba lenyap seketika karena wabah yang sedang melanda.

Informasi wabah beruntun tak terbendung setiap harinya diramaikan dengan berbagai komentar, anjuran, himbauan,  tutorial penanganan dan pencegahan, fatwa agama, peringatan, berita bersifat hoax tidak jelas sumbernya pun tak ketinggalan berseliweran.

Sepanjang informasi mengenai wabah yang beredar tersebut dalam konteks validnya informasi demi kebaikan dan kemashlahatan bersama saya kira penting dan wajib didukung dengan penuh kesungguhan, ini adalah kesempatan terbaik untuk saling menguatkan berbagi semangat saling memotivasi akan pentingnya keutuhan bersama membangun harapan hidup yang lebih baik tidak menganggap ringan masa bodoh tanpa beban atau malah mempersulit diri sendiri dengan berbagai sikap merasa paling paham keadaan yang belum tentu kebenarannya, sehingga malah menimbulkan masalah baru terkait rasa aman dan ketenangan masyarakat diperparah dengan banyaknya informasi tidak resmi bahkan seakan cenderung terjadi dramatisasi keadaan dalam bentuk kecemasan dan ketakutan yang berlebihan sehingga tidak dapat dipertanggung jawabkan sebagai rujukan yang valid dan berimbang maka ini justru memicu kepanikan dan kegelapan pikiran.

Bahwa Manusia adalah makhluq realitas yang dapat berpikir secara cerdas dan menakjubkan, Makhluq ralitas bumi yang mampu melakukan evaluasi kepada dirinya secara objektif dan ilmiah untuk dapat berkembang dan mengelola realitas kekayaan sumber daya alam fisik dan non fisik secara bijaksana dan lengkap

Cara pandang kita terhadap Mewabahnya virus Covid 19 yang sudah menjadi pandemik dunia realitas global secara fisik yang tidak kasat mata adalah realitas yang harus secara utuh menyikapinya dengan jernih dan bijak  agar kita bersama sama mengambil langkah- langkah yang tepat dan cepat mengatasi serta tidak menimbulkan banyak syakwasangka mengaburkan cara pandang tentang realitas sesungguhnya.

kembali kepada pemahaman realitas dunia ini akhirnya dapat diambil kesimpulan bahawa; realitas Fisik itu Fana dan mudah hancur (Material jasad sementara) seperti jasad manusia pada akhirnya pun akan rusak dan musnah. Sedangkan realitas permanen ada pada metafisik (Rasa non materi)

Wabah dalam Pengertian realitas adalah hasil cara pandang manusia dari sisi mana dia melihat, dari dua sudut pandang di atas.
Bahwa rasa syukur dan berdzikir adalah realitas non materi/fisik yang sering kita abaikan sehingga wajar saja wabah ini telah berubah realitasnya bukan lagi ancaman fisik semata namun bergeser menjadi wabah non fisik berupa pikiran dan perasaan horor dirasakan menjadi sesuatu yang lebih mengerikan dan mencekam saling curiga mencurigai antar sesama, yang ini tidak kalah berbahayanya dengan fisik virusnya itu sendiri. karena virus sebenarnya dapat dilawan dengan daya imunitas alamiah yang dimiliki dalam tubuh manusia, dimana daya tahan imunitas ini sangat bergantung dari energi positif realitas non fisik yaitu berupa pikiran dan perasaan manusia. dan penelitan mengatakan bahwa imunitas yang dimiliki akan bertambah maksimal bila pikiran dan perasaan ini juga terjaga dengan maksimal.

keadaan yang sebenarnya bila kita lihat secara positif ini menjadi tantangan bersama dan perbaikan diri dalam manusia umumnya agar menjadi lebih bersih dalam segala hal, baik pikiran ucapan, prilaku perbuatan dan sikap tindakan, sehingga wabah adalah produk realitas yang dapat disikapi untuk meningkatkan kesadaran serta perubahan sehingga  tidak melulu ketenangan dan kebahagiaan diperoleh dari harta dan kemewahan fisik semata, pada puncaknya wabah ini adalah proses pembelajaran untuk menjaga dan terus meningkatkan imunitas pikiran rasa syukur atas nikmat Allah Swt yang Maha Penyayang dan Pengampun, Aamiin

X